MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“MANAGEMENT DATABASE”
Nama Kelompok :
1. Nanik Sugini /151021029
2. Irsha Febryana / 1610210345
3. Sri Rahayu /1610210346
4. Anung Dwi Astiar /1610210348
5. Sindy Desiedera / 1610210427
6. Leny Diana N.E.P /1610210510
7. Devina Permata A /1610210709
8. Ceria Agus Tiana / 1610210797
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
(STIESIA) SURABAYA
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan makalah Sistem Informasi Manajemen
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Lydia Setyawardani, SE., M.Si., Ak yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya selaku penyusun.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem manajemen basis data mengorganisasikan volume data dalam jumlah besar yang digunakan oleh perusahaan dalam transaksi-transaksinya sehari-hari. Data harus diorganisasikan sehingga para manajer dapat menemukan data tertentu dengan mudah dan cepat untuk oengambilan keputusan.
Struktur data perusahaan selama beberapa tahun berakhir ini telah mengalami perubahan. Dewasa ini, sebagian besar perusahaan menggunakan basis data yang mengikuti suatu struktur relasional. Dua alasan penting di balik penggunaan struktur ini adalah bahwa struktur basis data relasional mudah untuk digunakan dan hubungan di antara tabel-tabel di dalam struktur bersifat implisit. Kemudahan penggunaan telah memberanikan banyak manajer untuk menjadi pengguna langsung dari sumber daya basis data.
Meningkatnya arti penting basis data sebagai sumber daya yang mendukung pengambilan keputusan telah mengharuskan para manajer memepelajari lebih jauh perancangan dan penggunaan basis data. Formulir dan laporan adalah metode-metode standar untuk akses, namun query telah semakin penting artinya. Jika semua hal dianggap sama, manajer yang dapat menggunakan sumber daya basis data secara langsung dengan cara yang paling baik akan memberikan keputusan yang terbaik bagi perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Basis Data?
2. Apa saja Struktur Basis Data?
3. Bagaimana menggunakan Basis Data?
4. Bagaimana Menempatkan Manajamen Data dalam Prekspektif?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memberikan pengetahuan kepada Mahasiswa apa itu Basis Data.
2. Mengetahui apa saja struktur-struktur dari sistem Basis Data.
3. Mengetahui bagaimana penerapa atau penggunaan dari sistem Basis Data tersebut.
4. Memperjelas penempatan Manajemen data di dalam Perspektif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ORGANISASI DATA ORGANIZATION
2.1.1 Hierarki Data
Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke dalam suatu hierarki field-field data yang bergabung untuk membentuk record, dan record yang bergabung untuk membentuk file. File Data adalah unit data yang terkecil;mencerminkan jumlah data terkecil yang akan ditarik dari komputer pada satu waktu. Contoh fie data dapat berupa kode untuk mata kuliah yang sedang Anda ambil. Record adalah suatu koleksi field-field data yang saling berhubungan. Pengguna secara logis akan berpikir bahwa field-field data di dalam suatu record akan terhubung, seperti kode mata kuliah yang akan memiliki hubungan dengan nama mata kuliah. File adalah koleksi record yang saling berhubungan, seperti satu file dari seluruh record yang berisi file kode-kode mata kuliah dan namanya.
Basis data adalah sekumpulan file. Definisi umum dari Basis data adalah bahwa basis data merupakan kumpulan dari seluruh data berbasis komputer sebuah perusahaan. Definisi basis data yang lebih sempit adalah bahwa basis data merupakan kumpulan data yang berada di bawah kendali peranti lunak sistem manajemen basis data. Menurut definisi yang paling lebih sempit, data perusahaan yang dikendalikan dan diadministrasikan oleh sistem manajemen basis data an dianggap sebagai basis data;file-file komputer yang terdapat di dalam komputer pribadi seseorang manajer akan dianggap berada di luar basis data.
2.1.2 Spreadsheet sebagai Basis Data Sederhana
Tabel yang berisi baris data dan kolom dapat disajikan dalam suatu spreadsheet. Karena banyak pengguna telah mengenal spreadsheet, ia dapat digunakan untuk memperkenalkan konsep-konsep basis data. Kolom-kolom dalam spreadsheet field-field data, sedangkan judul kolom berisi nama-nama field data. Baris-baris dalam tabel nilai – nilai field.
Figur 2.1 menggambarkan spreadsheet Excel yang berisi nilai-nilai dari tabel MATA KULIAH di tabel 2.1. Konsep tabel merupakan konsep penting, karena struktur basis data yang paling populer bagi organisasi bisnis, struktur basis data relasional (relational database structure), secara konseptual serupa dengan sekumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan. Sebagian besar istilah yang dipergunakan oleh spesialis informasi yang bekerja dengan sistem manajemen basis data akan berhubungan dengan istilah-istilah yang dipergunakan untuk menjelaskan tabel-tabel, tetapi dengan beberapa istilah dan konsep tambahan yang dibutuhkan.
Tabel 2.1 Tabel MATA KULIAH
KODE
|
URAIAN
|
MIS105
|
Literasi Sitem Informasi
|
MIS315
|
Sistem Manajemen Basis Data
|
POM250
|
Pengantar Manajemen Operasi
|
MGT300
|
Pengantar Manajemen
|
MKT300
|
Pengantar Pemasaran
|
MKT444
|
Riset Pemasaran
|
STA230
|
Statistik Deskriptif
|
ACG201
|
Akuntansi Keuangan
|
ACG301
|
Akuntansi Biaya
|
FIN305
|
Keuangan Pribadi
|
ECN460
|
Pasar Global
|
ECN100
|
Regulasi Perbankan
|
INT100
|
Keberagaman Budaya
|
INT201
|
Bahasa Spanyol Untuk Bisnis
|
INT202
|
Bahasa Prancis Untuk Bisnis
|
2.1.3 Flat Files
File datar (flat file) adalah suatu tabel yang tidak memiliki kolom-kolom yang berulang. Huruf-huruf pada kode mata kuliah yang menunjukkan bidamg akademis telah dipisahkan dan ditempatkan pada satu kolom terpisah. Mata kuliah untuk bidang akademis disajikan sebagai kolom dalam baris yang sama. Kolom-kolom untuk kode mata kuliah dan uruiannya mengalami pengulangan.
Kolom-kolom yang berulang melanggar persyaratan bagi flat file. Alasan dari sebuah tabel harus menjadi flat file adalah karena komputer membaca field-field data dari suatu record secara berurutan. Ketika urutan-urutan ini bukan merupakan suatu urutan yang konstan, komputer tidak akan dapat membaca record dengan benar. Dalam baris pertama tabel 2.1 komputer akan membaca lima nilai: “MIS”, “105”, “Literasi Sistem Informasi,” “315,” dan “Sistem Manajemen Basis Data.” Komputer ini lalu akan memperkirakan untuk membaca kelima nilai di atas dalam record berikutnya. “POM,” “250.” “Pengantar Manajemen Operasi,” “MKT,” dan “300.” Namun perhtikan bahwa komputer telah membuat satu kesalahan;ia salah mengartikan dua nilai pertama dari baris ketiga sebagai nilai keempat dan kelima baris kedua. Suatu flat file, yang tidak memuat kolom-kolom yang berulang, berisi urutan-urutan field data yang konstan yang dibutuhkan oleh manajemen basis data.
Alasan kedua untuk flat file adalah bahwa ia memungkinkan struktur basis data relasional untuk dinormalisasikan. Normalisasi (normalization) adalah suatu proses formal untuk menghapus field-field data yang berulang (redundant) sambil tetap menjaga kemampuan basis data untuk menambah, mengubah, dan menghapus tanpa menyebabkan kesalahan. Normalisasi berada di luar fokus buku ini dan merupakan fokus utama dar mata kuliah sistem manajemen basis data.
2.1.4 Field-Field Kunci
Kunci (key) di dalam suatu tabel adalah satu field (atau kombinasi field) yang berisi satu nilai yang secara unik mengidentifikasi masing-masing ecord di dalam tabel. Ini artinya bahwa setiap baris dalam tabel akan teridentifikasi secara unik. Satu field dalam banyak kasus dapat menjadi kunci bagi satu tabel. Hanya mampu membedakan antara dua atau tiga baris saja tidaklah cukup;nilai kunci harus untuk keseluruhan tabel.
Tabel 2.2 Tabel BUKU
KODE
|
URAIAN
|
X125
|
Contoh-Contoh Basis Data
|
C21
|
HTML Untuk Pemula
|
P1963
|
Manajemen Bisnis
|
C123
|
Produk, Promosi, Penempatan, Dan Harga
|
W459
|
Teknik-Teknik Penjualan Personal
|
R16
|
Pengantar Akuntansi
|
U523
|
Akuntansi Biaya
|
H384
|
Dasar-Dasar Manajemen Operasi
|
J384
|
Risiko Dan Pengambilan
|
K232
|
Peranti Lunak Produktivitas Pribadi
|
L921
|
Dasar- Dasar Peranti Keras
|
K772
|
Saham Versus Obligasi
|
K127
|
Sumber Daya Manusia Dewasa Ini
|
T881
|
Server Oracle
|
T327
|
Server SQL
|
A129
|
Manajemen Bisnis
|
N991
|
Sistem Federal Reserve
|
V67
|
Bahasa Perancis Untuk Bisnis
|
X329
|
Bahasa Spanyol Di Tempat Kerja
|
P88
|
Statistik Untuk Bisnis
|
Jika nilai field ISBN adalah “X125” bahwa nilai JUDUL adalah “Contoh-contoh Basis Data.” Field ISBN adalah field kunci.
Kandidat kunci (key candidate) adalah sebuah field yang secara unik mengidentifikasi masing-masing baris tabel namun tidak dipilih untuk menjadi kunci. Dalam tabel 2.1, field yang secara unik mengidentifikasi masing-masing baris. Namun, field kode-lah yang dipilih untuk menjadi kunci. Seringkali, kerika berhadapan dengan suatu pilihan untuk memilih di antara dua field yang dapat menjadi kunci, maka field yang lebih padatlah yang dipilih. Nilai-nilai field yang lebih panjang (seperti field Uraian versus field-field seperti Kode) akan dihindari, karena nilai field yang panjang akan memiliki resiko salah ketik dalam menulis nilai field kunci yang lebih tinggi.
2.2 STRUKTUR DATABASE
2.2.1 Pengertian Struktur Database
Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis data.
Sistem manajemen Database (database management system-DBMS) adalah suatu aplikasi perangkat lunak yang menyimpan struktur database, data itu sendiri, hubungan antar-data didalam database, maupun formulir dan laporan yang berhubungan dengan database.
2.2.2 Macam-macam Struktur Database
1. Struktur Database Hierarkis
Struktur Database Hierarkis (Hierarchical Database Structure), yaitu struktur kelompok data, subkelompok data dan subkelompok yang lebih kecil lagi menyerupai cabang-cabang pohon. Seperti cabang-cabang pohon, untuk pindah dari suatu catatan di suatu cabang kesuatu catatan di cabang lain, system manajemen database harus kembali ketempat asal percabangan itu. Struktur hierarkis memanfaatkan sumber daya computer secara efisien saat sebagian besar catatan dalam database akan digunakan dalam aplikasi.
2. Sruktur Database Jaringan
Struktur database jaringan (network database structure) memungkinkan satu Catatan tertentu menunjuk pada catatan lain dalam database .Jaringan memecahkan masalah keharusan untuk kembali ke tempat asal percabangan database. Secara konseptual, tiap catatan dalam database dapat memiliki penunjuk ke tiap catatan lain di dalam database.
Database Relasional bekerja dengan menghubungkan data pada files yang berbeda dengan menggunakan sebuah kunci atau elemen data yang umum.Struktur system manajemen relational merupakan system yang menyerupai table-tabel, dan merupakan format yang dapat dipahami secara cepat oleh Manajer dan/atau staf professional.
Cara kerja database relasional: Elemen-elemen data disimpan dalam tabel lain yang membentuk baris dan kolom. Dalam model database ini data diatur secara logis, yakni berdasarkan isi. Masing-masing record dalam tabel diidentifikasi oleh sebuah field, kunci primer, yang berisi sebuah nilai unik. Karena itulah data dalam database relasional dapat muncul dengan cara yang berbeda dari cara ia disimpan secara fisik pada komputer. Pengguna tidak perlu mengetahui lokasi fisik sebuah record untuk mendapatkan kembali datanya.
Database Multidimensial (MDA) memodelkan data sebagai fakta, dimensi, atau numerik untuk menganalisis data dalam jumlah besar, tujuannya adalah untuk mengambil keputusan. Database Multidimensial menggunakan bentuk kubus untuk merepresentasikan dimensi-dimensi data yang tersedia bagi seorang pengguna, maksimal empat dimensi.
Contoh: InterSystem Cache, ContourCube, dan Cognoa PowerPlay
5. Struktur database berorientasi pada objek
Model ini menggunakan objek sebagai perangkat lunak yang ditulis dalam potongan kecil yang dapat digunakan kembali sebagai elemen dalam file database. Database berorientasi objek adalah sebuah database multimedia yang bisa menyimpan lebih banyak tipe data dibanding database relasional. Salah satu model database berorientasi objek adalah database hypertext atau database web, yang memuat teks dan dihubungkan ke dokumen lain. Model lainnya adalah database hypermedia, yang memuat link dan juga grafis, suara, dan video.
Contoh: database DB2, Cloudscape, Oracle9i dan sebagainya
2.3 PENGGUNAAN DATABASE
2.3.1 Pengertian Database
Pengertian database adalah sekumpulan data yang sudah disusun sedemikan rupa dengan ketentuan atau aturan tertentu yang saling berelasi sehingga memudahkan pengguna dalam mengelolanya juga memudahkan memperoleh informasi. Selain itu adapula yang mendefinisikan database sebagai kumpulan file, tabel, atau arsip yang saling terhubung yang disimpan dalam media elektronik. Beberapa manfaat database yang bisa kita dapatkan antara lain:
2.3.2 Manfaat Penggunaan Database
1. Kecepatan dan Kemudahan
Database memiliki kemampuan dalam menyeleksi data sehingga menjadi suatu kelompok yang terurut dengan cepat. Hal inilah yang ahirnya dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara cepat pula. Seberapa cepat pemrosesan data oleh database tergantung pula pada perancangan databasenya.
2. Pemakaian Bersama-sama
Suatu database bisa digunakan oleh siapa saja dalam suatu perusahaan. Sebagai contoh database mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi dibutuhkan oleh beberapa bagian, seperti bagian admin, bagian keuangan, bagian akademik. Kesemua bidang tersebut membutuhkan database mahasiswa namun tidak perlu masing-masing bagian membuat databasenya sendiri, cukup database mahasiswa satu saja yang disimpan di server pusat. Nanti aplikasi dari masing-masing bagian bisa terhubung ke database mahasiswa tersebut.
3. Kontrol data terpusat
Masih berkaitan dengan point ke dua, meskipun pada suatu perusahaan memiliki banyak bagian atau divisi tapi database yang diperlukan tetap satu saja. Hal ini mempermudah pengontrolan data seperti ketika ingin mengupdate data mahasiswa, maka kita perlu mengupdate semua data di masing-masing bagian atau divisi, tetapi cukup di satu database saja yang ada di server pusat.
4. Menghemat biaya perangkat
Dengan memiliki database secara terpusat maka di masing-masing divisi tidak memerlukan perangkat untuk menyimpan database berhubung database yang dibutuhkan hanya satu yaitu yang disimpan di server pusat, ini tentunya memangkas biaya pembelian perangkat.
5. Keamanan Data
Hampir semua Aplikasi manajemen database sekarang memiliki fasilitas manajemen pengguna. Manajemen pengguna ini mampu membuat hak akses yang berbeda-beda disesuaikan dengan kepentingan maupun posisi pengguna. Selain itu data yang tersimpan di database diperlukan password untuk mengaksesnya
6. Memudahkan dalam pembuatan Aplikasi baru
6. Memudahkan dalam pembuatan Aplikasi baru
Dalam poin ini database yang dirancang dengan sangat baik, sehingga si perusahaan memerlukan aplikasi baru tidak perlu membuat database yang baru juga, atau tidak perlu mengubah kembali struktur database yang sudah ada. Sehingga Si pembuat aplikasi atau programmer hanya cukup membuat atau pengatur antarmuka aplikasinya saja.
Dengan segudang manfaat dan kegunaan yang dimiliki oleh database maka sudah seharusnya semua perusahaan baik itu perusahaan skala kecil apalagi perusahaan besar memilki database yang dibangun dengan rancangan yang baik. Ditambah dengan pemanfaatan teknologi jaringan komputer maka manfaat database ini akan semakin besar. Penggunaan database sekaligus teknologi jaringan komputer telah banyak digunakan oleh berbagai macam perusahaan, contohnya saja perbankan yang memiliki cabang di setiap kotanya. Perusahaan Bank tersebut hanya memiliki satu database yang disimpan di server pusat, sedangkan cabang-cabangnya terhubung melalui jaringan komputer untuk mengakses database yang terletak di sever pusat tersebut.
2.3.3 Laporan dan Formulir
Formulir (form) secara tipikal menampilkan satu record saja dalam satu waktu dan tidak memberikan ikhtisar data serta biasanya tidak melakukan agregasi dat dari banyak tabel basis data. Perbedaan terbesar antara formulir dan laporan adalah bahwa formulir dapat digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi record-record basis data. Formulir ini dikembangkan dalam Acces, tetapi ia mewakili formulir lain yang dihasilkan oleh sebagian besar peranti lunak DBMS (Database Management System) paling besar.
a. Navigasi adalah pengguna dapat melakukan navigasi dari satu record ke record berikutnya dengan mempergunakan baris navigasi yang berada di bagian bawah formulir.
b. Akurasi adalah Formulir akan menjalankan definisi field data yang telah ditentukan ketika basis data dibuat. Definisi-definisi tersebut dapat menentukan nilai-nilai valid tertentu, rentang data untuk numerik, dan aturan-aturan lain yang mendukung akurasi.
c. Konsistensi adalah hal yang sangat penting ketika nilai field dalam satu tabel dipergunakan untuk menggabungkan record-nya ke tabel yang lain.
d. Penyaringan adalah basis data dapat memiliki jumlah data yang luar biasa banyaknya. Pengguna mungkin ingin menyaring record yang ingin dilihat dengan menggunakan formulir ini. Setiap field dalam formulir dapat digunakan sebagai saringan (filter).
e. Subformulir adalah mengilustrasikan kombinasi formulir dan subformulr. Ketika pengguna memasukkan informasi mata kuliah, pada waktu yang bersamaan meeka juga dapat ingin memasukkan informasi mengenai proyek-proyek. Perhatikan bahwa dua baris navigasi, satu untuk formulir, dan yang satu untuk subformulir. Entri-entri ke dalam sub formulir secara otomatis akan dihubungkan dengan record formulir. Subformulir membantu menjaga keakuratan dan konsistensi yang dibutuhkan dari data.
Laporan (reports) adalah data teragresasi dari basis data yang diformat dengan cara yang akan membantu pengambilan keputusan. Satu asumsi dibuat oleh penghasil laporan yaitu jika tidak terdapat detail pada record pada tingkat terendah, maka record tingkat yang lebih tinggi untuk detail tersebut hendaknya tidak perlu ditampilkan
2.3.4 Query
Adalah suatu permintaan kepada basis data untuk menampilkan record-record yang dipilih. Sistem manajemen basis data biasanya memberikan antarmuka yang mudah untuk digunakan bagi para pengguna. Query pada umumnya memilih field data dalam jumlah terbatas dan kemudian membatasi record-record yang ditampilkan berdasarkan satu kumpulan kriteria tertentu.
Konsep Query-by-example adalah suatu hal yang signifikan karena pentingnya arti seorang manajer dapat melakukan akses langsung atas nilai-nilai basis data. Formulir dan data akan menampilkan sejumlah hasil yang mengaburkan hal-hal yang sebenarnya ingin ditemukan oleh manajmen. Manajer dapat memanfaatkan QBE untuk dapat dengan cepat menemukan data tertentu untuk memecahkan masalah.
Bahasa Query Terstruktur
Bahasa Query Terstruktur atau Structured Query Language (SQL) adalah kode yang digunakan oleh sistem manajemen basis data relasional untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan basis datanya. SQL telah menjadi topik yang penting karena dua alasam. Pertama, seiring dengan lebh banyak basis data yang dapat diakses melalui Web, manajer dan para profesional lainnya perlu untuk mengetahui bahwa SQL adalah metode pilihan untuk berinteraksi dengan basis data-basis data berbasis Web. Kedua, para ,manajer perlu untuk mengetahui bahwa menulis SQL bukanlah hal yang sulit bagi sebagian besar kebutuhan data mereka.
2.3.5 Pemrosesan Data
Pemrosesan analitis on-line atau on-line analytical processing (OLAP) telah menjadi hal yang semakin umum dalam peranti lunak sistem manajemen basis data. Vendor-vendor memasukkan fitur ini untuk memungkinkan dilakukannya analisis data yang mirip dengan statistik cross-tabulation.
Data mining, data marts, dan data warehousing mengacu pada kelompok konsep yang melihat data perusahaan sebagai peti harga yang harus dibuka, diperiksa, dan dikuasai. Ketiganya memusatkan perhatian pada metodologi-metodologi yang menawarkan akses yang cepat kepada para pengguna untuk mengagreasikan data-data tertentu untuk kebutuhan pengambilan keputusan mereka. Knowledge discovery (penemuan pengetahuan) adalah konsep menarik lainnya. Dengan berkembangnya basis data dan semakin banyaknya jumlah data yang disimpan.
2.4 MENEMPATKAN MANAJEMEN DATABASE DALAM PERSPEKTIF
Sistem manajemen database memungkinkan pembuatan dan penyimpnanan database, pemeliharaan isinya, dan penyediaan isi tersebut bagi pengguna tanpa pemograman khusus yang mahal untuk mempermudah dalam penggunaanya yng memungkinkan para manajer dan profesional mengakses isis database tanpa perlu pelatihan yang mahal serta keahlian khusus.
2.4.1 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DBMS
- Keuntungan DBMS ( Data Base Manajemen Sistem ) :
1. Mengurangi pengulangan data. Pengulangan terjadi saaat file komputer yang disimpan terpisah pada tiap aplikasi komputer. Duplikat data dibatas , data yang sama tetapi berada dalam file yang berbeda dalam DBMS relasional untuk membentuk hubungan implisit dianatara data.
2. Mencapai independensi data. Spesifikasi data disimpan dan dipelihara dalam database itu sendri dan bukan disimpan dalam program aplikasi. Perubahan dapat dibuat pada struktur data tanpa mempengaruhi program – program aplikasi untuk mengakses data.
3. Mengambil data dan informasi secara cepat. Hubungan yang logis antardata dan SQL memunginkan pengguna mengambil data dalam hitungan detik atau menit. Sedangkan dalam bahasa pemograman tradisional seperti COBOL atau java diperlukan beberapa jam bahkan berhari hari untuk mengambil data yang sama. DBMS menyediakan sarana khusus untuk mengakses data yaitu QBE dan SQL.
4. Meningkatkan keamanan. DBMS pada mainframe maupun komputer mikro dapat menerapkan beberapa lapis keamanan semacam password, direktori pengguna dan enkripsi data yang di kelola DBMS juga lebih aman daripada data lain yang ada dalam perusahaan.
- Kerugian DBMS :
1. Menggunakan perangkat lunak yang mahal. DBMS untuk mainframe masih sangat mahal. Sedangkan untuk mikro walaupun biayanya murah tetapi bagi perusahaan kecil dapat menjadi pengeluaran yang besar.
2. Membutuhkan perangkat keras dalam jumlah yang besar. Mudahnya penggunaan DBMS mengakibatkan meningkatkan jumlah pengguna yang memanfaatkan database. Peningkatan mendorong jumlah sumber daya komputer yang diperlukan untuk mengakses databse.
3. Menyewa dan mempekerjakan personal DBA ( database administrator ). DBMS memperlukan knowledge khusus agar kemampuannya dapat dimanfaatkan secara penuh. Pengetahuan khusus ini dimiliki oleh para pengelola DBA yaitu manajer datasbe beserta para staf.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Luasnya data yang terkait dengan bisnis modern dan dampaknya yang sangat penting pada operasi bisnis telah bersatu untuk menyebabkan terciptanya posisi administrator basis data di kebanyakan organisasi besar. Tugas-tugas orang ini meliputi bekerja sama dengan manajemen untuk merencanakan struktur dan pengorganisasian data yang dimiliki organisasi. Masalah-masalah kemanan juga sangat penting, khususnya karena internet dapat memungkinkan individu-individu di luar organisasi mengakses informasi yang berada di dalam basis data organisasi.
Yang kurang diketahui, namun tidak kalah pentingnya, adalah peranan administrator basis data dalam melatih pengguna yang perlu mengakses basis data. Keamanan mengharuskan menjaga masuknya pihak-pihak yang tidak berwenang dan memberikan akses yang mudah bagi pihak-pihak yang berwenang.
Semua manajer perlu memahami struktur-struktur basis data dasar dan bagaiamana cara memperoleh kembali data dari basis data. Pemahaman ini merupakan hal yang sangat penting bagi pengambil keputusan yang cerdas.
DAFTAR PUSTAKA
McLeod, Raymond. Sistem Informasi Manajemen, edisi 10. Salemba Empat. Jakarta. 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar