MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“SISTEM INFORMASI KEUANGAN”
Nama
Kelompok :
1. Nanik Sugini /1510210291
2. Irsha Febryana / 1610210345
3. Sri Rahayu /1610210346
4. Anung Dwi Astiar /1610210348
5. Sindy Desiedera / 1610210427
6. Leny Diana N.E.P
/1610210510
7. Devina Permata A
/1610210709
8. Ceria Agus Tiana
/ 1610210797
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
INDONESIA
(STIESIA) SURABAYA
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat
menyalesaikan makalah Sistem Informasi Manajemen
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Untuk itu
saya selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen Lydia Setyawardani, SE., M.Si., Ak yang
telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat
pada waktunya.
Oleh karena itu, saya mohon kritik dan
saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya kembali lebih baik dari
sebelumnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi
saya selaku penyusun.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sistem
informasi keuangan yang dimenkanisasi telah dipergunakan seabad lebih lamanya.
Mesin punched-card, yang merupakan
satu-satunya alternatif nyata bagi perusahaan besar sebelum adanya komputer,
banyak dipakai dalam fungsi keuangan. Situasi yang sama juga terjadi pada mesin
pembukuan key driven.
Penerapan
mesin-mesin ininterbatas pada pengolahan data akuntansi, dan kebutuhan
informasi manajer kurang diperhatikan ― bahkan oleh manajer keuangan. Ketika
komputer muncul, komputer juga diterapkan dengan cara yang sama. Baru pada
pertengahan tahun 1960-an dikembangkan sistem informasi keuangan yang dapat
menangani segala sesuatu diluar tugas-tugas dasar akuntansi.
Banyak
elemen dalam lingkungan perusahaan yang berkepentingan dengan soal keuangan
perusahaan. Pemegang saham perusahaan, anggota masyarakat keuangan, pemerintah,
dan pemasok, memerlukan informasi yag menjelaskan keadaan keuangan perusahaan.
Juga, banyak informasi keuangan yang ditujukan bagi kelompok dan organisasi
yang tidak pernah berhubungan langsung dengan perusahaan analis surat berharga,
pendidik, ekonom, dan calon investor.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana model sistem informasi keuangan ?
2. Apa yang
dimaksud dengan subsistem Intelijen keuangan ?
3.
Bagaimana manajer menggunakan Informasi keuangan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memahami
perhatian yang dimiliki oleh lingkungan perusahaan pada sistem informasi
keuangan.
2. Memiliki
pengertian yang lebih baik mengenai peran yang dimainkan oleh SIA dalam CBIS.
3. Mengerti
bagaimana perusahaan mendapatkan informasi dari pemegang sahamnya.
4. Menyadari
meningkatnya ketersediaan intelijen keuangan dalam bentuk pelayanan data online
dan CD-ROM.
5. Mengerti
prosedu yang diikuti oleh banyak perusahaan dalam menyiapkan anggaran operasi
tahunan mereka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
MODEL SISTEM INFORMASI KEUANGAN
Istilah sistem informasi keuangan untuk menjelaskan
subsistem CBIS yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di
dalam maupun diluar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan, informasi
disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, hasil dari simulasi
matematika, komunikasi elektronik dan saran dari sistem pakar.
Sistem informasi keuangan berisi subsistem input dan
output. Dua dari subsistem input ketiga, audit internal, juga terdapat pada
sistem fungsional lainnya. Susbsistem ketiga, audit internla terdiri dari
auditor yang menganalisis sistem konseptual perusahaan untuk memastikan bahwa
data-data keuangan diproses secara tepat.
Tiga subsistem output mempengaruhi arus perusahaan.
Subsistem peramalan (forecasting)
memproyeksikan kegiatan jangka panjang perusahaan dalam ingkungan ekonomi.
Subsistem manajemen dana mengelola arus uang, menjaganya agar tetap seimbang
dan positif. Subsistem pengendalian memungkinkan manajer untuk menggunakan
secara efektif semua jenis sumber daya yang tersedia.
Seperti sistem informasi fungsional lainnya, subsistem
output berisi berbagai jenis perangkat lunak yang mengubah isi database menjadi
informasi.
2.1.1
Sistem informasi Akuntansi
Data akuntansi
menyediakan catatan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan
yang terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk setiap aksi, menjelaskan
apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat dan (dalam banyak
kasus) berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat dianalisis dalam
berbagai cara untuk memenuhi sebagian kebutuhan informasi manajemen.
SIA merupakan
satu-satunya komponen input yang terdapat pada seluruh sistem informasi
fungsional. Bahkan secara lebih mendasar: SIA merupakan dasar yang diatasnya
dibangun semua subsistem informasi CBIS. Jika perusahaan tidak mempunyai SIA
yang baik, perusahaan tidak dapat berharap untuk memiliki SIM, DSS, dan sistem
pkar yang baik.
2.1.2
Subsistem Audit Internal
Perusahaan besar maupun
kecil bergantung pada auditor eksternal untuk mengaudit catatan akuntasi
catatan akuntansinya utuk menguji kebenarannya. Auditor eksternal yang bekerja
untuk kantor akuntan publik seperti Arthur Andersen dan Price Water house.
Laporan tahunan pemegang saham berisi laporan kepada pemegang saham yang
menyatakan bahwa audit telah dilakukan.
Perusahaan yang lebih
besar memiliki sendiri staf auditor internal, yang melakukan analisi yang sama
seperti auditor eksternal tetapi memiliki lingkup tanggung jawab yang lebih
luas. Kita memasukkan audit internal sebagai subsistem input dari sistem
informasi keuangan karena kemampuannya untuk mengevaluasi dan mempengaruhi
operasi perusahan secara independen dari sudut pandang keuangan.
Untuk mempertahankan objektivitasnya, auditor internal
menegaskan bahwa mereka tidak menginginkan tanggung jawab operasional atas
sistem yang mereka bantu kembangkan. Mereka bekerja secara tegas dalam
kapasitas sebagai penasihat. Mereka membuat saran-saran kepada manajemen dan
manajemen memutuskan apakah akan menerapkan saran tersebut. Dengan cara
demikian, auditor internal bekerja dengan cara yang sama seperti analisis
sistem.
Jenis-Jenis Kegiatan Audit
Ada
empat jenis dasar kegiatan audit internal: keuangan, operasional,kesesuaian(concurrent) dan rancangan sistem
pengendalian internal. Seorang auditor internal dapat terlibat pada keempat
jenis kegiatan ini.
a. Audit
Keuangan (financial auditing) menguji
akurasi catatan perusahaan dan merupakan jenis kegiatan yang dilakukan oleh
auditor eksternal. Dalam beberapa penugasan, auditor internal bekerja sama
dengan auditor eksternal. Dalam penugasan ini, auditor internal melakukan semua
pekerjaan auditnya sendiri.
b. Audit
Operasional (operational auditing)
dilakukan bukan untuk menguji akurasi catatan tetapi untuk memeriksa
efektivitas prosedur. Ini merupakan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh
analisis sistem selama tahap analisis dari siklus hidup sistem. Sistem yang
dipelajari hampir semuanya sistem konseptual daripada fisik, tetapi tidak
selalu melibatkan pemakaian komputer. Auditor yang bekerj dengan sistem
berbasis komputer biasanya disebut EDP auditor. Namun sebutan ini semkin jarang
digunakan karena semakin banyak auditor yang mahir dalam bidang komputer.
Pada
saat auditor internal melakukan audit operasional, mereka mencari tiga
kemampuan dasar sistem:
a) Pengendalian
yang memadai.
b) Efisisensi
c) Ketaatan
pada kebijkan perusahaan
c. Audit
Kesesuaian (concurrent auditing) sama
seperti audit operasional kecuali bahwa audit kesesuaian audit berlanjut terus.
Misalnya, auditor internal mungkin memilih sejumlah pegawai secara acak dan
menyerahkan langsung cek gaji mereka daripada menggnakan pos perusahaan.
Prosedur ini memastikan bahwa nama pada daftar gaji mewakili pegawai yang
sebenarnya dan bukan sekedar daftar fiktif yang dibuat oleh penyelia yang tidak
jujur yng ingin mendapatkan cek gaji tambahan.
d. Rancangan
Sistem Pengendalian Internal. Dalam audit operasional dan audit kesesuaian,
auditor interna mempelajari sistem yang ada. Namun, auditor seharusnya tidak
menunggu samapai sistem diterapkan untuk melaksanakan pengaruhnya. Auditor internal
seharusnya berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan sistem. Ada dua
alasan dasar. Pertama, biaya memperbaiki kesalahan sistem meningkat secara
dramatis seiring berlangsungnya siklus hidup sistem. Alasan kedua untuk
melibatkan auditor internal dalam pengembangan sistem adalah karena mereka
memebrikan keahlian yang dapat meningkatkan kualitas sistem.
2.2 Financial Intelligence Subsystem
1. Pengertian Financial Intelligence
Subsystem
Subsistem
Intelijen Keuangan (Finacial Inteligence Subsystem) digunakan
untuk mengumpulkan data atau informasi dari elemen-elemen lingkungan yang mempengaruhi
arus uang yaitu masyarakat keuangan, pemegang saham dan pemilik saham,
pemerintah dan sebagainya. Subsistem intelijen keuangan berfungsi untuk
mengidentifikasi sumber-sumber keuangan eksternal yang dapat menambah dana bagi
perusahaan.
Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan
memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analis keuangan mengenai
trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Dalam beberapa tahun yang
lalu, lingkungan yang dimonitor subsistem intelijen keuangan telah meluas dari
lingkup nasional menjadi internasional.
2. Fungsi
Financial Intelligence Subsystem
Subsistem intelijen keuangan berfungsi untuk mengontrol
arus uang di seluruh perusahaan. Untuk mengontrol arus uang tersebut dibutuhkan
informasi yang akan memperlancar arus tersebut. Subsistem intelegensi keuangan
berusaha untuk mengidentifikasi sumber modal tambahan dan mencari investasi
dana surplus yang terbaik.
Agar dapat melakukan tugas ini, subsistem intelegensi keuangan
mengumpulkan data dan informasi dari pemegang saham dan masyarakat keuangan.
Seperti halnya fungsi yang lain, subsistem intelijen keuangan juga mengumpulkan
data dan informasi dari pemerintah.
3. Faktor – Faktor yang
Mempengaruhi Informasi Arus Uang
Sebagian besar
informasi yang mempengaruhi arus uang berasal dari pemerintah federal, namun
ada pula beberapa diantaranya diperoleh dari pemerintah negara bagian dan
pemerintah daerah.
a. Informasi
Pemegang Saham
Semua korporasi, kecuali yang kecil,
mempunyai departemen hubungan pemegang saham. Ia biasanya ditempatkan dalam
fungsi keuangan. Departemen ini memelihara hubungan komunikasi antara perusahaan
dan pemegang sahamnya.
Kebanyakan arus informasi dari
perusahaan kepemegang saham berbentuk laporan tahunan dan laporan kwartal. Baik
pemegang saham maupun calon pemegang saham menggunakan
informasi ini untuk menilai atau memertimbangkan peluang investasi yang
ditawarkan oleh perusahan tersebut.
b. Informasi
Masyarakat Keuangan
Aktivitas intelegensi keuangan
perusahaan yang berkembang paling baik adalah aktivitas yang menyangkut
masyarakat keuangan. Oleh karena itu, ada dua sebab mengenai telah dibangunnya
arus informasi ini.
Pertama, sebagian informasi bersifat
formal, yaitu berada dalam bentuk bahan tercetak dan database yang berisi
informasi ekonomi dan lingkungan. Kedua, manajemen puncak mengetahui pentingnya
lingkungan ekonomi dalam mempengaruhi perusahaan dan manajemen ini ingin tetap
menggunakannya.
c. Pengaruh
Lingkungan Terhadap Arus Uang
Lingkungan mempunyai pengaruh langsung
maupun tidak langsung terhadap arus uang dalam perusahaan. Cara masyarakat
keuangan bank, asosiasi tabungan dan pinjaman, perusahaan pinjaman hipotek, dan
perusahaan asuransi merespon pemberlakuan undang-undang pemerintah federal ini
merupakan pengaruh langsung.
Masyarakat keuangan meresponnya dengan
cara menaikkan atau menurunkan suku bunga. Dengan demikian Perusahaan akan
merasakan pengaruh langsung ini ketika ia meminjam uang atau menginvestasikan
dana surplusnya.
4.
Metode Untuk
Memperoleh Inteligensi Keuangan
Perusahaan
mengumpulkan intelegensi keuangan dengan tiga cara pokok, yaitu :
a.
Komunikasi
Informal
Sebagian
besar intelegensi keuangan dikumpulkan dengan cara komunikasi informal antara
eksekutif perusahaan dengan anggota masyarakat keuangan. Informasi juga dapat
dikomunikasikan melalui telepon, maupun percakapan tatap muka.
b.
Publikasi
tertulis
Sebagian besar intelegensi keuangan dapat
diperoleh dari surat kabar, laporan berkala, dan majalah.
c.
Database
Komputer
Seperti dialog
dan BRS (Berita Resmi Statistik)
memberikan database yang berisi informasi, khususnya informasi yang
sesuai dengan intelegensi keuangan.
2.3
BAGAIMANA MANAJER MENGGUNAKAN INFORMASI KEUANGAN
Eksekutif
dalam fungsi finansial seperti wakil presiden direktur keuangan dan contoller
menggunakan informasi yang dihasilkan oleh seluruh tiga subsistem output.
Eksekutif lain, termasuk anggota dewan redaksi, juga menggunakan semua output.
Manajer tingkat yang lebih rendah dan staf profesional lebih memilih subsistem
yang berhubungan dengan area tanggunag jawab mereka. Contohnya, seorang analis
investasi menggunakan subsistem manajemen dana, dan seorang manajer toko
bergantung pada subsistem pengendalian. Setiap hari, manajer di seluruh
perusahaan menggunakan informasi keuangan.
Subsistem
|
|||
Pemakai
|
Peramalan
|
Manajemen dana
|
Pengendalian
|
Wakil
presiden Keuangan
|
X
|
X
|
X
|
Eksekutif
lain
|
X
|
X
|
X
|
Controller
|
X
|
X
|
X
|
Manajer
Akuntansi
|
X
|
||
Manajer
perencanaan keuangan
|
X
|
X
|
|
Direktur
anggaran
|
X
|
||
Manajer
fungsionallain
|
X
|
X
|
X
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Para
anggota lingkungan perusahaan bekerja sama dengan manajer perusahaan dalam
menggunakan sistem informasi keuangan. Pusat sistem tersebut adalah sistem
informasi akuntansi, yang memberikan data yang rinci mengenai segala sesuatu
yang bersifat keuangan yang terjadi dalam perusahaan.
Auditor
internal perusahaan membentuk subsistem audit internal dan terlibat dalam empat
jenis audit―keuangan, operasional,kesesuaian dan rancangan sistem pengendalian
internal. Staf audit internal dapat berpengaruh kuat pada rancangan sistem jika
para anggota staf tersebut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan, dan jika manajemen tingkat atas menyadari kontribusi potensial
mereka. Susbsistem intelijen keuangan memantau lingkungan ekenomi dari
masyarakat keuangan dan juga berhadapan dengan pemegang saham perusahaan.
Intelijen keuangan dapat dikumpulkan melalui komunikasi informal, publikasi
tertulis dan database komputer.
Arus
uang keluar perusahaan dipengaruhi oleh anggaran operasi. Manajer di seluruh
perusahaan menggunakan anggaran sebagai mekanisme pengendalian. Laporan
anggaran bulanan selama tahun fiskal memberitahukan manajer seberapa baik
kinerja mereka dibandingkan dengan anggarannya. Manajer juga menggunakan
rasio-rasio untuk membandingkan kinerja unitnya dengan standar yang telah
ditetapkan perusahaan, industri dan bisnis secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar