Minggu, 10 Juni 2018

“SISTEM INFORMASI KEUANGAN”

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“SISTEM INFORMASI KEUANGAN”



Nama Kelompok :
1. Nanik Sugini                                  /1510210291
2. Irsha Febryana                              / 1610210345
3. Sri Rahayu                                     /1610210346
4. Anung Dwi Astiar                         /1610210348
5. Sindy Desiedera                             / 1610210427
6. Leny Diana N.E.P                           /1610210510
7. Devina Permata A                         /1610210709
8. Ceria Agus Tiana                          / 1610210797

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
(STIESIA) SURABAYA
2017/2018


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan makalah Sistem Informasi Manajemen
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen  Lydia Setyawardani, SE., M.Si., Ak yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya selaku penyusun.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sistem informasi keuangan yang dimenkanisasi telah dipergunakan seabad lebih lamanya. Mesin punched-card, yang merupakan satu-satunya alternatif nyata bagi perusahaan besar sebelum adanya komputer, banyak dipakai dalam fungsi keuangan. Situasi yang sama juga terjadi pada mesin pembukuan key driven.
Penerapan mesin-mesin ininterbatas pada pengolahan data akuntansi, dan kebutuhan informasi manajer kurang diperhatikan ― bahkan oleh manajer keuangan. Ketika komputer muncul, komputer juga diterapkan dengan cara yang sama. Baru pada pertengahan tahun 1960-an dikembangkan sistem informasi keuangan yang dapat menangani segala sesuatu diluar tugas-tugas dasar akuntansi.
Banyak elemen dalam lingkungan perusahaan yang berkepentingan dengan soal keuangan perusahaan. Pemegang saham perusahaan, anggota masyarakat keuangan, pemerintah, dan pemasok, memerlukan informasi yag menjelaskan keadaan keuangan perusahaan. Juga, banyak informasi keuangan yang ditujukan bagi kelompok dan organisasi yang tidak pernah berhubungan langsung dengan perusahaan analis surat berharga, pendidik, ekonom, dan calon investor.

1.2 Rumusan Masalah

1.      Bagaimana model sistem informasi keuangan ?
2.      Apa yang dimaksud dengan subsistem Intelijen keuangan ?
3.      Bagaimana manajer menggunakan Informasi keuangan?


1.3 Tujuan Penulisan

1.      Memahami perhatian yang dimiliki oleh lingkungan perusahaan pada sistem informasi keuangan.
2.      Memiliki pengertian yang lebih baik mengenai peran yang dimainkan oleh SIA dalam CBIS.
3.      Mengerti bagaimana perusahaan mendapatkan informasi dari pemegang sahamnya.
4.      Menyadari meningkatnya ketersediaan intelijen keuangan dalam bentuk pelayanan data online dan CD-ROM.
5.      Mengerti prosedu yang diikuti oleh banyak perusahaan dalam menyiapkan anggaran operasi tahunan mereka.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MODEL SISTEM INFORMASI KEUANGAN
            Istilah sistem informasi keuangan untuk menjelaskan subsistem CBIS yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam maupun diluar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan, informasi disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, hasil dari simulasi matematika, komunikasi elektronik dan saran dari sistem pakar.
            Sistem informasi keuangan berisi subsistem input dan output. Dua dari subsistem input ketiga, audit internal, juga terdapat pada sistem fungsional lainnya. Susbsistem ketiga, audit internla terdiri dari auditor yang menganalisis sistem konseptual perusahaan untuk memastikan bahwa data-data keuangan diproses secara tepat.
            Tiga subsistem output mempengaruhi arus perusahaan. Subsistem peramalan (forecasting) memproyeksikan kegiatan jangka panjang perusahaan dalam ingkungan ekonomi. Subsistem manajemen dana mengelola arus uang, menjaganya agar tetap seimbang dan positif. Subsistem pengendalian memungkinkan manajer untuk menggunakan secara efektif semua jenis sumber daya yang tersedia.
            Seperti sistem informasi fungsional lainnya, subsistem output berisi berbagai jenis perangkat lunak yang mengubah isi database menjadi informasi.


2.1.1                    Sistem informasi Akuntansi
Data akuntansi menyediakan catatan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk setiap aksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat dan (dalam banyak kasus) berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat dianalisis dalam berbagai cara untuk memenuhi sebagian kebutuhan informasi manajemen.
SIA merupakan satu-satunya komponen input yang terdapat pada seluruh sistem informasi fungsional. Bahkan secara lebih mendasar: SIA merupakan dasar yang diatasnya dibangun semua subsistem informasi CBIS. Jika perusahaan tidak mempunyai SIA yang baik, perusahaan tidak dapat berharap untuk memiliki SIM, DSS, dan sistem pkar yang baik.

2.1.2                    Subsistem Audit Internal

Perusahaan besar maupun kecil bergantung pada auditor eksternal untuk mengaudit catatan akuntasi catatan akuntansinya utuk menguji kebenarannya. Auditor eksternal yang bekerja untuk kantor akuntan publik seperti Arthur Andersen dan Price Water house. Laporan tahunan pemegang saham berisi laporan kepada pemegang saham yang menyatakan bahwa audit telah dilakukan.

Perusahaan yang lebih besar memiliki sendiri staf auditor internal, yang melakukan analisi yang sama seperti auditor eksternal tetapi memiliki lingkup tanggung jawab yang lebih luas. Kita memasukkan audit internal sebagai subsistem input dari sistem informasi keuangan karena kemampuannya untuk mengevaluasi dan mempengaruhi operasi perusahan secara independen dari sudut pandang keuangan.

            Untuk mempertahankan objektivitasnya, auditor internal menegaskan bahwa mereka tidak menginginkan tanggung jawab operasional atas sistem yang mereka bantu kembangkan. Mereka bekerja secara tegas dalam kapasitas sebagai penasihat. Mereka membuat saran-saran kepada manajemen dan manajemen memutuskan apakah akan menerapkan saran tersebut. Dengan cara demikian, auditor internal bekerja dengan cara yang sama seperti analisis sistem.

            Jenis-Jenis Kegiatan Audit

 
Ada empat jenis dasar kegiatan audit internal: keuangan, operasional,kesesuaian(concurrent) dan rancangan sistem pengendalian internal. Seorang auditor internal dapat terlibat pada keempat jenis kegiatan ini.
a.       Audit Keuangan (financial auditing) menguji akurasi catatan perusahaan dan merupakan jenis kegiatan yang dilakukan oleh auditor eksternal. Dalam beberapa penugasan, auditor internal bekerja sama dengan auditor eksternal. Dalam penugasan ini, auditor internal melakukan semua pekerjaan auditnya sendiri.
b.      Audit Operasional (operational auditing) dilakukan bukan untuk menguji akurasi catatan tetapi untuk memeriksa efektivitas prosedur. Ini merupakan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh analisis sistem selama tahap analisis dari siklus hidup sistem. Sistem yang dipelajari hampir semuanya sistem konseptual daripada fisik, tetapi tidak selalu melibatkan pemakaian komputer. Auditor yang bekerj dengan sistem berbasis komputer biasanya disebut EDP auditor. Namun sebutan ini semkin jarang digunakan karena semakin banyak auditor yang mahir dalam bidang komputer.

Pada saat auditor internal melakukan audit operasional, mereka mencari tiga kemampuan dasar sistem:
a)      Pengendalian yang memadai.
b)      Efisisensi
c)      Ketaatan pada kebijkan perusahaan

c.       Audit Kesesuaian (concurrent auditing) sama seperti audit operasional kecuali bahwa audit kesesuaian audit berlanjut terus. Misalnya, auditor internal mungkin memilih sejumlah pegawai secara acak dan menyerahkan langsung cek gaji mereka daripada menggnakan pos perusahaan. Prosedur ini memastikan bahwa nama pada daftar gaji mewakili pegawai yang sebenarnya dan bukan sekedar daftar fiktif yang dibuat oleh penyelia yang tidak jujur yng ingin mendapatkan cek gaji tambahan.
d.      Rancangan Sistem Pengendalian Internal. Dalam audit operasional dan audit kesesuaian, auditor interna mempelajari sistem yang ada. Namun, auditor seharusnya tidak menunggu samapai sistem diterapkan untuk melaksanakan pengaruhnya. Auditor internal seharusnya berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan sistem. Ada dua alasan dasar. Pertama, biaya memperbaiki kesalahan sistem meningkat secara dramatis seiring berlangsungnya siklus hidup sistem. Alasan kedua untuk melibatkan auditor internal dalam pengembangan sistem adalah karena mereka memebrikan keahlian yang dapat meningkatkan kualitas sistem.

2.2 Financial Intelligence Subsystem

1.      Pengertian Financial Intelligence Subsystem
Subsistem Intelijen Keuangan (Finacial Inteligence Subsystem) digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi dari elemen-elemen lingkungan yang mempengaruhi arus uang yaitu masyarakat keuangan, pemegang saham dan pemilik saham, pemerintah dan sebagainya. Subsistem intelijen keuangan berfungsi untuk mengidentifikasi sumber-sumber keuangan eksternal yang dapat menambah dana bagi perusahaan.

Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Dalam beberapa tahun yang lalu, lingkungan yang dimonitor subsistem intelijen keuangan telah meluas dari lingkup nasional menjadi internasional.

2.      Fungsi Financial Intelligence Subsystem
Subsistem intelijen  keuangan berfungsi untuk mengontrol arus uang di seluruh perusahaan. Untuk mengontrol arus uang tersebut dibutuhkan informasi yang akan memperlancar arus tersebut. Subsistem intelegensi keuangan berusaha untuk mengidentifikasi sumber modal tambahan dan mencari investasi dana surplus yang terbaik.
Agar dapat melakukan tugas ini, subsistem intelegensi keuangan mengumpulkan data dan informasi dari pemegang saham dan masyarakat keuangan. Seperti halnya fungsi yang lain, subsistem intelijen keuangan juga mengumpulkan data dan informasi dari pemerintah.

3.      Faktor – Faktor yang Mempengaruhi  Informasi Arus Uang
Sebagian besar informasi yang mempengaruhi arus uang berasal dari pemerintah federal, namun ada pula beberapa diantaranya diperoleh dari pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah.
a.       Informasi Pemegang Saham
Semua korporasi, kecuali yang kecil, mempunyai departemen hubungan pemegang saham. Ia biasanya ditempatkan dalam fungsi keuangan. Departemen ini memelihara hubungan komunikasi antara perusahaan dan pemegang sahamnya.
Kebanyakan arus informasi dari perusahaan kepemegang saham berbentuk laporan tahunan dan laporan kwartal. Baik pemegang saham maupun calon pemegang saham menggunakan informasi ini untuk menilai atau memertimbangkan peluang investasi yang ditawarkan oleh perusahan tersebut.


b.      Informasi Masyarakat Keuangan
Aktivitas intelegensi keuangan perusahaan yang berkembang paling baik adalah aktivitas yang menyangkut masyarakat keuangan. Oleh karena itu, ada dua sebab mengenai telah dibangunnya arus informasi ini.
Pertama, sebagian informasi bersifat formal, yaitu berada dalam bentuk bahan tercetak dan database yang berisi informasi ekonomi dan lingkungan. Kedua, manajemen puncak mengetahui pentingnya lingkungan ekonomi dalam mempengaruhi perusahaan dan manajemen ini ingin tetap menggunakannya.

c.       Pengaruh Lingkungan Terhadap Arus Uang
Lingkungan mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap arus uang dalam perusahaan. Cara masyarakat keuangan bank, asosiasi tabungan dan pinjaman, perusahaan pinjaman hipotek, dan perusahaan asuransi merespon pemberlakuan undang-undang pemerintah federal ini merupakan pengaruh langsung.
Masyarakat keuangan meresponnya dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga. Dengan demikian Perusahaan akan merasakan pengaruh langsung ini ketika ia meminjam uang atau menginvestasikan dana surplusnya.

4.      Metode Untuk Memperoleh Inteligensi Keuangan
Perusahaan mengumpulkan intelegensi keuangan dengan tiga cara pokok, yaitu :
a.       Komunikasi Informal
Sebagian besar intelegensi keuangan dikumpulkan dengan cara komunikasi informal antara eksekutif perusahaan dengan anggota masyarakat keuangan. Informasi juga dapat dikomunikasikan melalui telepon, maupun percakapan tatap muka.

b.      Publikasi tertulis
 Sebagian besar intelegensi keuangan dapat diperoleh dari surat kabar, laporan berkala, dan majalah.

c.       Database Komputer
Seperti dialog dan BRS (Berita Resmi Statistik)  memberikan database yang berisi informasi, khususnya informasi yang sesuai dengan intelegensi keuangan.

2.3 BAGAIMANA MANAJER MENGGUNAKAN INFORMASI KEUANGAN
Eksekutif dalam fungsi finansial seperti wakil presiden direktur keuangan dan contoller menggunakan informasi yang dihasilkan oleh seluruh tiga subsistem output. Eksekutif lain, termasuk anggota dewan redaksi, juga menggunakan semua output. Manajer tingkat yang lebih rendah dan staf profesional lebih memilih subsistem yang berhubungan dengan area tanggunag jawab mereka. Contohnya, seorang analis investasi menggunakan subsistem manajemen dana, dan seorang manajer toko bergantung pada subsistem pengendalian. Setiap hari, manajer di seluruh perusahaan menggunakan informasi keuangan.
Text Box: Tabel 2.3 Pemakai Sistem Informasi Keuangan                                                                                                



Subsistem

Pemakai
Peramalan
Manajemen dana
Pengendalian
Wakil presiden Keuangan
X
X
X
Eksekutif lain
X
X
X
Controller
X
X
X
Manajer Akuntansi


X
Manajer perencanaan keuangan
X

X
Direktur anggaran


X
Manajer fungsionallain
X
X
X




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Para anggota lingkungan perusahaan bekerja sama dengan manajer perusahaan dalam menggunakan sistem informasi keuangan. Pusat sistem tersebut adalah sistem informasi akuntansi, yang memberikan data yang rinci mengenai segala sesuatu yang bersifat keuangan yang terjadi dalam perusahaan.
Auditor internal perusahaan membentuk subsistem audit internal dan terlibat dalam empat jenis audit―keuangan, operasional,kesesuaian dan rancangan sistem pengendalian internal. Staf audit internal dapat berpengaruh kuat pada rancangan sistem jika para anggota staf tersebut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan, dan jika manajemen tingkat atas menyadari kontribusi potensial mereka. Susbsistem intelijen keuangan memantau lingkungan ekenomi dari masyarakat keuangan dan juga berhadapan dengan pemegang saham perusahaan. Intelijen keuangan dapat dikumpulkan melalui komunikasi informal, publikasi tertulis dan database komputer.
Arus uang keluar perusahaan dipengaruhi oleh anggaran operasi. Manajer di seluruh perusahaan menggunakan anggaran sebagai mekanisme pengendalian. Laporan anggaran bulanan selama tahun fiskal memberitahukan manajer seberapa baik kinerja mereka dibandingkan dengan anggarannya. Manajer juga menggunakan rasio-rasio untuk membandingkan kinerja unitnya dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan, industri dan bisnis secara keseluruhan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PROMOSI PRODUK MAKANAN

PRODUK MAKANAN LAZIZAA       Bisnis waralaba fried chicken sekarang mulai digandrungi oleh sebagian pengusaha. Semua bisa menjadi mitrany...