Minggu, 10 Juni 2018

“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI”

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI”




Nama Kelompok :
              1. Nanik Sugini                   /1510210291
              2. Irsha Febryana               / 1610210345
              3. Sri Rahayu                      /1610210346
              4. Anung Dwi Astiar          /1610210348
              5. Sindy Desiedera             / 1610210427
              6. Leny Diana N.E.P          /1610210510
              7. Devina Permata A          /1610210709
              8. Ceria Agus Tiana           / 1610210797

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
(STIESIA) SURABAYA
2017/2018

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan makalah Sistem Informasi Manajemen
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen  Lydia Setyawardani, SE., M.Si., Ak yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya selaku penyusun.




BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang berkembang saat ini memberikan banyak kemudahan pada berbagai kegiatan bisnis karena sebagai sebuah teknologi yang menitik beratkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, TI dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, relevan, efisiensi, penghematan waktu dan biaya. Alasan lain termasuk peningkatan efektifitas
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yangmempunyaiketerkaitanantarasatukomponendengankomponenlainnya yangbertujuan menghasilkan suatu informasi dalamsuatubidangtertentu.
            Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sistem Informasi manajemen adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia,dokumen,teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen dan sistem informasi akuntansi?
2.      Bagaimana model sistem informasi manajemen?
3.      Bagaimana konsep subsistem informasi Organisasional?
4.      Bagaimana pemrosesan data akuntansi?
5.      Apa saja karakteristik Sistem Informasi?
6.      Bagaimana sistem informasi dalam pengambilan keputusan dan Pemecahan masalah?

1.3 Tujuan Penulisan

1.      Memberikan pengetahuan kepada Mahasiswa apa itu sistem informasi manajemen dan sistem informasi akuntansi.
2.      Mengenal konsep subsistem informasi organisasional.
3.      Mengetahui apa saja karakteristik sistem informasi.
4.      Mengetahui bagaimana sistem informasi dalam pengambilan keputusan dan Pemecahan masalah

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGENALAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

2.1.1 Pengertian Sistem  Informasi  Manajemen (Sim) dan Sistem  Informasi  Akuntansi
Sistem  Informasi  Manajemen (Sim)
            Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Tujuan utama SIM
1.      Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2.      Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3.      Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
       Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
1.      Perencanaan
            formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.

2.      Pengendalian
            Perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.


3.      Pengambilan Keputusan
            Proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.

Sistem  Informasi  Akuntansi
Sedangkan Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.
Setelah mengetahui pengertian dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA),langkah selanjutnya adalah mengetahui karakteristik dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA) itu sendiri.Adapun karakteristik dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebagai berikut :
1.   Pengumpul dan penyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
2.   Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
3.   Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
4.   Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.

Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain:
1.      Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2.      Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3.      Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
            Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

2.2 MODEL SISTEM INFORMASI MANAJAMEN
1.      Model Tersentralisasi (Terpusat)
Model ini sudah dikenal semenjak tahun 1960-an dengan mainframe sebagai faktor utama. Mainframe adalah komputer yang berukuran relatif besar yang ditujukan untuk menangani data yang berukuran besar,dengan ribuan terminal untuk mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat dan melibatkan jutaan transaksi. Implementasi dari arsitektur terpusat adalah pemrosesan data yang terpusat (biasa disebut komputasi terpusat). Semua pemrosesan data dilakukan oleh komputer yang ditempatkan didalam suatu lokasi yag ditujukan untuk melayani semua pemakai dalam organisasi. Kebanyakan perusahaan yang tidak mempunyai cabang menggunakan model seperti ini.
2.      Model Desentralisasi (Tersebar/Terdistribusi)
Model  desentralisasi merupakan konsep dari pemrosesan data tersebar (atau
terdistribusi). Sistem pemrosesan data terdistribusi (atau biasa disebut sebagai komputasi tersebar) sebagai sistem yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi yang dihubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masing-masing komputer mampu melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri, tetapi bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data.
a.       Keuntungan Sistem Pemrosesan Data Desentralisasi (Tersebar/Terdistribusi)
1.      Penghematan biaya
2.      Peningkatan tanggung jawab terhadap pengeluaran biaya
3.      Peningkatan kepuasan pemakai
4.      Kemudahan pencadangan ketika terjadi musibah
b.      Keuntungan Sistem Pemrosesan Data Desentralisasi (Tersebar/Terdistribusi)
1.       Memungkinkan kekacauan kontrol terhadap sistem komputer.
2.       Ketidaksesuaian dlm menyediakan hardware & software.
3.       Standardisasi bisa tak tercapai.

3. Model Client/Server  (Pada Model ini ada sebagian yang disebut client dan ada yang disebut server.)
a.       Client
1.       Sembarang sistem/proses yang melakukan sesuatu permintaan data layanan ke server.
2.       Mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri.
3.       Ketika sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinya dengan memberikan data yang diminta ke client yang bersangkutan. Setelah data diterima, client segera melakukan pemrosesan.

b.      Server
1.       Sistem/proses yang menyediakan data/layanan yang diminta oleh client
2.       Secara fisik dapat berupa komputer (mainframe, mini-komputer, workstation, ataupun PC) atau piranti yg lain (misalnya printer)
3.       Namun tidak harus berupa sistem fisik, tetapi juga bisa berupa suatu proses, sebagai contoh adalah yang disebut sebagai database server adalah sebuah proses di dalam komputer untuk menangani permintaan akses  basis data

2.3 KONSEP SUBSITEM INFORMASI ORGANISASIONAL

2.3.1 Konsep Subsistem Informasi
SIM atau Sistem Informasi Manajemen merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya adalah menyediakan informasi bagi manajemen (karena itu dinamakan sistem informasi manajemen). Ternyata dalam praktiknya SIM pada suatu organisasi menyediakan juga informasi bagi orang-orang selain para manajer.
Ketika suatu organisasi semakin memiliki pengalaman dalam menerapkan rancangan SIM yang mencakup kebutuhan seluruh organisasi, para manajer di wilayah-wilayah tertentu, baik ditingkat pusat maupundaerah, mulai menerapkan konsep sesuai kebutuhan yang mereka perlukan.
SIM juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam sebuah organisasional perusahaan. Berikut ini yang mencakup beberapa  peran sistem informasi sebuah organisasi adalah:
1.      Memberikan  kualitas data yang tersaji secara tepat waktu bagi para pengguna.

2.      Organisasi memakai sistem informasi guna  memproses transaksi-transaksi dalam organisasi.

3.      Mengembangkan perencanaan yang efektif.

4.      Guna mendukung pengambilan keputusan.

5.      Guna perencanaan yang strategis, tujuannya guna  mengembangkan strategi suatu organisasi.

6.      Menyediakan bagi yang mengelola organisasi data maupun yang menyangkut dengan pelaksanaan tugas organisasi.

7.      Guna meneliti kebutuhan-kebutuhan keterampilan sebagai pendukung sistem informasi.
Sistem ini mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi, yakni :
1.      Mendukung adanya kegiatan dalam sebuah organisasi.
2.      Mendukung pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
3.      Mendukung persaingan keuntungan yang strategis bagi yang mempunyai atau bagi yang mendirikan gedung asrama.
Dalam suatu organisasi terdapat tiga tingkatan manajemen, yakni :
1.      Manajemen tingkat bawah yakni guna mengantisipasi adannya masalah-masalah transaksi yang membuat laporan rutin, yaitu laporan yang  berhubungan  dengan transaksi tersebut.
2.      Manajemen tingkat menengah yakni menangani masalah-masalah yang menggunakan pengambilan keputusan dalam bagian organisasi tersebut.
3.      Manajemen tingkat atas yakni menangani masalah-masalah strategis yang meluas yang mengatur dalam berbagai departemen yang ada dalam organisasi tersebut.
Sistem informasi mulai akan memasuki wilayah yang sudah tersegmentasi, yang dapat disebut sebagai sub-sub sistem SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Sebagai contoh pada tataran organisasi pemerintah pusat sudah mengimplementasikan beberapa aplikasi sistem informasi antara lain:
1.      Sistem akuntansi keuangan negara (SKAN).
2.      Sistem akuntansi barang milik negara (SABMN).
3.      Sistem akuntansi keuangan daerah (SAKD).
4.      Sistem Informasi Kependudukan,
5.      Sistem Informasi Kepegawaian dan pengembangan-pengembangan subsubsistem tata kelola pemerintahan lainnya.

2.4 PEMROSESAN DATA AKUNTANSI
Proses pengolahan data akuntansi akan dapat dilakukan dengan lebih cepat bila digunakan komputer karena kemampuan komputer untuk mengolah data yang jauh melebihi kecepatan manusia. Dengan adanya perkembangan teknologi komputer yang semakin maju, semakin banyak perusahaan yang menggunakan jasa komputer untuk memproses data akuntansinya. 



Komputer adalah suatu alat elektronik yang dapat menerima dan mengolah data dengan menggunakan suatu program yang tersimpan dalam memori komputer yang secara otomatis dapat memberikan informasi.
Agar komputer dapat digunakan untuk mengolah data, maka harus berbemtuk sistem komputer. Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi, supaya tujuan tersebut terlaksana maka perlu ada elemen-elemen yang mendukungnya yaitu :
a.       Hardware (perangkat keras) adalah peralatan di sistem komputer yang secara phisik terlihat dan dapat di jamah.
b.      Software (perangkat lunak) adalah program yang berisi perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data.
c.       Brainware adalah manusian yang terlibat didalam mengoperasikan serta megatur sistem komputer.
Sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer, mengubah data transaksi ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh komputer dan memprosesnya. Satelah data diproses, data disimpan dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin, dan kemudian di konversi ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh manusia. Kegiatan ini disebut siklus pengolahan data, ada 4 siklus pengolahan datayaitu :
a.       Memasukan Data ( Data Input)
Pada tahap ini, data transaksi direkam/disimpan dan di konversi (menyamakan atau mencocokan data) menjadi bentuk yang dapat diproses oleh komputer. Salah satu cara untuk merekam atau menyimpan data adalah menggunakan dokumen-dokumen,  yaitu dokumen sumber adalah sebuah formulir untuk merekan data transaksi, contohnya dalam transaksi penjualan yaitu faktur penjualan. Dokumen sumber ini sering disebut pula disebut dengan bukti transaksi atau dokumen transaksi.
Data juga dapat di input dengan menggunakan sebuah dokumen yang dihasilkan oleh komputer perusahaan dan dikirim kepada pihak luar, kemudian kembali lagi ke perusahaan dan difungsikan sebagai input (turnaround document), contoh surat tagihan. Data juga dapt dimasukan ke dalam alat yang menangkap data langsung dalam bentuk yang dapat di baca oleh komputer (Source DataAutomation), contoh mesin ATM dan  scanners yang dipakai oleh supermarket.
b.      Memproses Data (Data Processing)
Setelah data direkam/disimpan, aktivitas pengolahan data yang paling sering dilakukan adalah pemeliharaan data yaitu pemrosesan data transaksi secara periodik untuk memperbarui data yang disimpan. Jenis-jenis pemeliharaan data yang sering dilakukan yaitu penambahan data, memasukan data baru ke dalam file; penghapusan, menghapus data dari dalam file; pembaruan, merevisi saldo sekarang dapat dengan menambah/mengurangi angka sebuah transaksi, pengubahan, memodifikasi field yang memerlukan perubahan berkala.
Di dalam sebuah disk, terdapat beberapa basis data. Basis data dapat terdiri dari satu atau lebih file/tabel. Operasi-operasi  yang berkaotan dengan isi tabel (data) merupakan operasi rutin yang akan berlangsung berulang-ulang karena itu operasi inilah yang lebih dapat mewakili aktifitas pemrosesan data. Data yang disimpan, diperbarui, dan dapat dipanggil lagi dengan alat identifikasi yaitu berupa elemen data yang disebut KEY.
Pada dasarnya key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut (judul kolom) yang dapat membedakan semua baris data  dalm tabel secara unik. Artinya jika suatu atribut dijadikan sebagai key, maka tidak boleh ada dua atau lebih baris data dengan nilai yang sama untuk atribut tersebut.
Key terbagi menjadi 2 yaitu :
a)      Primary key adalah kunci utama, kunci yang bersifat unik
b)      Secondary key adalah kunci pendukung berupa elemen lain (walau tidak unik) tapi digunakan untuk identifikasi record (baris).

c.       Menyimpan Data (Data Storage)
Data yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus diorganisasi atau didokumentasikan agar data tersebut dapat diakses dengan mudah dan lebih efisien.Proses pengolahan data secara elektronik dapat menyimpan data dengan cara yang terstruktur dari unit yang lebih kecil kedalam unit yang lebih besar.
Penyimpanan data saat ini sudah banyak menggunakan database. Pada umumnya basis data (Database) memiliki pengertian dari 2 kata yaitu Basis dan Data. Dimana basis adalah kumpulan sedangkan data adalah gambaran fakta dunia nyata yang memiliki objek yang didalamnya terdapat beberapa tabel (baris dan kolom) dan satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan disimpan dalam media penyimpan secara elektronik.
Cara berinteraksi/berkomunikasi antara pemakai dengan basis data diatur dalam suatu bahasa khusus, bahasa itu dapat kita sebut sebagai bahasa basis data. Sistem manajemen database (Database Manajement System / DBMS) adalah program yang mengelola dan mengendalikan data dan interface antara data dan program aplikasi.
d.      Menghasilkan Informasi (Information Output)
Langkah terakhir dari siklus pengolahan data adalah menghasilkan informasi. Informasi biasanya disajikan dalam bentuk dokumen yang berisi transaksi atau data pihak lain, maksudnya data yang berisi berbagai hal yang berkaitan dengan pihak luar perusahaan yang bukan merupakan dokumen sumber melainkan dokumen operasional.
Informasi juga disajikan dalam bentuk laporan yang berisi informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Biasanya laporan ini digunakan oleh karyawan untuk mengawasi kegiatan operasional dan manajer untuk membuat keputusan perusahaan. Dalam sistem infoemasi yang berbasis komputer laporan dapat disajikan dengan cara-cara yang telah diuraikan sebelumnya, namun sebelum laporan disajikan komputer memprosesnya dengan bahasa pemrograman dan basis data (database) dengan menggunakan kode-kode program.
Jadi informasi dapat disajikan dalam bentuk query yaitu informasi yang diberikan oleh sistem karena sistem merespon permintaan data secara spesifik, atau informasi yang belum terpenuhi oleh sistem dan harus segera di respon. Query berfungsi untuk membuat relasi atau penggabungan dari beberapa tabel, dari query tersebut akan menghasilkan Report yang berfungsi untuk menampilkan bentuk laporan dari bentuk output yang sesuai dengan data yang di proses.
Jadi dapat disimpulkan dengan adanya pengolahan data secara benar akan mempermudah memperoleh informasi yang cepat dan yang berguna untuk tujuan internal dan eksternal.

2.5 KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Ada beberapa karakterisitik pengolahan data yang jelas membedakan SIA dengan subsistem CBIS yang lain.SIA mempunyai beberapa karakteristik dibawah ini:
a.       Melaksanakan tugas yang diperlukan.Perusahaan tidak memutuskan untuk melaksanakan pengolahan data atau tidak.Perusahaan diharuskan oleh undang-undang untuk memelihara catatan kegiatannya.Elemen-elemen dalam lingkungan seperti pemerintah, pemegang saham dan pemilik, serta masyarakat keuangan menuntut perusahaan agar melakukan pengolahan data. Tetapi bahkan jika lingkungan tidak memintanya, manajemen perusahaan pasti menerapkan SIA sebagai cara mencapai dan menjaga pengendalian.
b.      Berpegang pada prosedur yang relatif rendah. Peraturan dan praktek yang diterima menentukan cara pelaksanaan pengolahan data.Segala jenis organisai mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama.
c.       Menagani data yang rinci. Karena berbgai catatan pengolahan data menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakn jejak audit(audit trail).Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat di telusuri dari awal hingga akhir, dan dari akhir ke awal.
d.      Terutama berfokus historis. Data yang dikumpulkan oleh SIA umumnya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau.Ini terutama terjadi jika pengolahan berkelompok (batch) digunakan.
e.       Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal. SIA menghasilkan sebagian output informasi bagi manajer perusahaan.Laporan akuntansi dasar seperti laporan rugi laba dan neraca merupakan contohnya.
Sementara garis yang memisahkan suatu subsisten CBIS dari subsistem yang lain kadang-kadang membingungkan,SIA dapat dibedakan melalui sejumlah karakteristik diatas.

2.6 SISTEM INFORMASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Keputusan adalah suatu tindakan pemilihan dimana pimpinan / manajer menentukan suatu kesimpulan tentang apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan dalam situasi tertentu. Keputusan ini dinyatakan dalam suatu bentuk kata-kata yang dirumuskan dalam suatu peraturan, perintah, intruksi, kebijakan dan dalam bentuk apa saja yang dikehendaki pimpinan. Dalam proses penyelesaian masalah manajer terlibat dalam pembuatan keputusan, yaitu tindakan memilih diantara berbagai alternative solusi pemecahan masalah. Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen dibutuhkan informasi yang berguna dengan tipe tipe informasi yang berbeda untuk setiap tingkatan manajemen.
Langkah-langkah pengambilan keputusan :
1.      Menentukan diagnosa dari masalah yang sebenarnya
2.      Rencanakan alternatif-alternatif yang ada
3.      Memproyeksikan frekuensi dari pada berbagai alternatif setelah masalahnya diadakan diagnosa dan ditentukan adanya beberapa alternatif pemecahan yang telah diketahui
4.      Membuat pilihan
Peran Sistem Informasi Manajemen Pada Pengambilan Keputusan
Dukungan sitem informasi manajemen pada pembuatan keputusan dalam suatu organisasi dapat diuraikan menurut 3 tahapan proses pembuatan keputusan, yaitu pemahaman, perancangan (design), dan pemilihan.
1.      Pada tahap pemahan hubungannya dengan SIM adalah pada proses penyelidikan yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. Pada tahap ini juga perlu ditetapkan kemungkinan-kemungkinannya.
2.      Pada tahap perancangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat model-model keputusan untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai pemecahan-pemecahan alternatif. Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika serta perangkat lunak pembuatan model lainnya. Hal ini melibatkan pendekatan terstruktur , manipulasi model, dan sistem pencarian kembali database.
3.      Pada tahap pemilihan, SIM menjadi paling efektif apabila hasil–hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah memilih berbagai model keputusan melakukan analisis kepekaan (analisis sensitivitas) serta menentukan prosedur pemilihan.
Ada suatu kecenderungan di antara para perancang SIM untuk beranggapan bahwa suatu database (pusat data) saja akan banyak memperbaiki pengambilan keputusan. Pandangan demikian sebenarnya telah mengabaikan akan adanya tiga unsur dalam pengambilan keputusan yang berperan penting, yaitu; data, model atau prosedur keputusan, dan pengambil keputusan. Oleh karena itu, pengambilan keputusan dapat diperbaiki dengan data yang lebih baik, model keputusan yang lebih baik, atau pengambil keputusan yang lebih baik (lebih terlatih, lebih banyak pengalaman, dan sebagainya).
Pada dasarnya, suatu sistem informasi memiliki sifat yang hampir sama dengan sistem produksi yang mengkonversikan bahan baku menjadi produk yang mungkin langsung digunakan oleh konsumen atau menjadi bahan baku untuk fase konversi berikutnya. Sistem informasi mengkonversi data kasar menjadi suatu laporan yang dapat dipakai atau menjadi input untuk proses lanjutan. Banyak manajemen yang tidak puas dengan sistem informasi mereka dan secara tajam langsung menyalahkan sistem komputer.




BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ketika suatu organisasi semakin memiliki pengalaman dalam menerapkan rancangan SIM yang mencakup kebutuhan seluruh organisasi, para manajer di wilayah-wilayah tertentu, baik ditingkat pusat maupundaerah, mulai menerapkan konsep sesuai kebutuhan yang mereka perlukan. SIM juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam sebuah organisasional perusahaan.    
Sistem informasi mulai akan memasuki wilayah yang sudah tersegmentasi, yang dapat disebut sebagai sub-sub sistem SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya.
Keputusan adalah suatu tindakan pemilihan dimana pimpinan / manajer menentukan suatu kesimpulan tentang apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan dalam situasi tertentu. Keputusan ini dinyatakan dalam suatu bentuk kata-kata yang dirumuskan dalam suatu peraturan, perintah, intruksi, kebijakan dan dalam bentuk apa saja yang dikehendaki pimpinan. Dalam proses penyelesaian masalah manajer terlibat dalam pembuatan keputusan, yaitu tindakan memilih diantara berbagai alternative solusi pemecahan masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PROMOSI PRODUK MAKANAN

PRODUK MAKANAN LAZIZAA       Bisnis waralaba fried chicken sekarang mulai digandrungi oleh sebagian pengusaha. Semua bisa menjadi mitrany...