Senin, 11 Juni 2018

“SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR”


MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR”



Nama Kelompok :
1. Nanik Sugini                                  /1510210291
2. Irsha Febryana                              / 1610210345
3. Sri Rahayu                                     /1610210346
4. Anung Dwi Astiar                         /1610210348
5. Sindy Desiedera                             / 1610210427
6. Leny Diana N.E.P                           /1610210510
7. Devina Permata A                         /1610210709
8. Ceria Agus Tiana                          / 1610210797

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
(STIESIA) SURABAYA
2017/2018

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan makalah Sistem Informasi Manajemen
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen  Lydia Setyawardani, SE., M.Si., Ak yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya selaku penyusun.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Manajemen manufaktur menggunakan komputer baik sebagai sistem konseptual, maupun sebagai suatu elemen dalam sistem produksi fisik. Computer-aided design (CAD), computer-aided manufacturing (CAM), dan robotik semuanya menggambarkan cara menggunakan teknologi komputer dalam sistem fisik.
            Evolusi komputer sebagai suatu sistem manufaktur konseptual paling mudah dilihat dalam bidang persediaan. Awalnya terdapat sistem yang menentukan titik pemesanan kembali. Kemudian, datang konsep MRP―pertama diterapkan sebagai perencanaan kebutuhan bahan baku (material requirements planning) dan kemudian sebagai manufacturing resource planning. Sistem MRP menawarkan suatu cara untuk mencapai manajemen persediaan. Cara yang lain adalah pendekatan just-in-time. JIT unik diantara konsep-konsep produksi modern karena tidak terlalu bergantung pada teknologi komputer.
            Sistem informasi manufaktur terdiri tiga subsistem input dan empat subsistem output. Sistem informasi akuntansi menangkap data langsung (real time) yang menjelaskan penggunaan sumber daya fisik. Subsistem industrial engineering menyediakan standar produksi yang memudahkan management by exception. Subsistem intelijen manufaktur memungkinkan manajemen mengetahui perkembangan terakhir mengenai kegiatan serikat pekerjanya dan pemasok.
1.2 Rumusan Masalah

1.      Bagaimana Model Sistem Informasi Manufaktur?
2.      Apa yang dimaksud dengan Manufacturing Inteligence Subsystem?
3.      Bagaimana Manajer menggunakan Informasi Keuangan?
4.       
1.3 Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui konsep titik pemesanan kembali, Material requirements planning (MRP), dan Manufacturing resource planning (MRP II)
2.      Mengetahui hal-hal dasar dari pendekatan just-in-time (JIT) pada manufactur.
3.      Mengetahui cara-cara yang dapat dilakukan jaringan pengumpulan data untuk mengumpulkan data kehadiran dan data pekerjan secara langsung.
4.      Mengetahui bagaimana sistem informasi manufaktur dapat memungkinkan perusahaan untuk mencapai tujuan berganda dari kualitas tinggi dan biaya rendah.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MODEL SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem Informasi manufaktur mencakup semua aplikasi komputer dalam area manufaktur sebagai sistem konseptual.
2.1.1                    Subsistem Input
Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasoknya.






                 Subsistem industrial engineering menyerupai subsistem penelitian pemasaran karena terutama teridiri dari proyek-proyek pengumpulan data khusus. Dua subsistem itu berbeda karena subsistem industrial engineering mengumpulkan data dari dalam perusahaan bukannya dari lingkungan.
                 Subsistem intelijen manufaktur mengumpulkan data dari lingkungan. Pemasok dan serikat pekerja merupakan tanggung jawab khusu manufaktur.

2.1.2                    Sistem informasi Akuntansi
Tugas pengumpulan data yang menjelaskan operasi produksi paling baik dilaksanakan dengan menggunakan terminal pengumpulan data. Pegawai produksi memasukkan data ke dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dpaat dibaca mesin dan keyboard. Media tersebut paling sering berbentuk dokumen dengan bar codes yang dapat dibaca secara optis. Media lain meliputi dokumen dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis-garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca, data tersebut dtransimisikan ke komputer pusat untuk memperbaruhi database sehingga mencerminkan status terkini sistem fisik.



           

2.1.3                    Sistem Industrial Engineering
            Industrial Engineering (IE) merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. IE mengkhususkan diri dalam rancangan dan operasi sistem fisik tetapi juga memahami sistem konseptual. IE dapat merupakan seorang anggota tim proyelk yang mengembangkan sistem pengumpulan data dan tiap subsistem output.
            Bagian penting dari IE melibatkan pengaturan standar produksi―suatu unsur pentng dalam menerapkan management by exception di area manufaktur. IE merupakan standar dengan mempelajari proses produksi untuk menentukan berapa lama waktu yang haris dihabiskan. Standar itu disimpan di dalam database dan dibandingkan dengan kinerja akrual yang disediakan oleh SIA. Penyimpangan yang cukup besar dilaporkna ke manajemen.
2.2 Manufacturing Intelligence Subsystem
      Manufaktur Intelligence Subsystem bermanfaat agar manajemen tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material, dan mesin. Dalam informasi pekerja menejemen manufaktur tetap memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan, jika pekerja perusahaan memilih untuk berserikat, maka kontrak akan menjelaskan harapan dan kewajiban baik perusahaan maupun serikat.
Sistem formal maupun informal digunakan untuk menciptakan informasi pekerja :
1.      Sistem Formal  manajemen manufaktur memiliki arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen SDM, kemudian SDM mengumpulkan informasi dari berbagai elemen lingkungan dan menghubungi pelamar, setelah pelamar diseleksi data pelamar dikirimkan ke manajemen manufaktur.
2.      Sistem Informal Informasi antara pekerja dan manajemen manufaktur sebagian besar bersifat informal, yaitu berupa kontrak harian antara pekerja dan penyedia mereka. Terdapat juga hubungan komunikasi informal antara pejabat serikat, departemen hubungan industrial, dan manajemen tingkat atas.
Dalam hal informasi pemasok departemen pembelian memiliki beberapa pembeli yang mengharuskan diri dalam memperoleh meterial kelas tertentu. Pada pemilihan pemasok terbaik merupakan elemen kunci dalam mencapai efisiensi dan kualitas produksi. Material yang dipesan harus tiba sesuai jadwal dan dengan tingkat kualitas yang diharapkan.
1.      Input Pemasok  tersedia ketika wiraniaga pemasok menelepon pembeli dan memberikan manual dan katalog
2.      Input Pengendalian Kualitas terdiri dari data yang disediakan oleh pemeriksa kualitas saat material melawati proses produksi
3.      Input Pelayanan Pelanggantanggung jawab dari fungsi pemasaran

2.3 Penggunaan Sistem Informasi Manufaktur oleh  Manajer
Sistem Informasi manufaktur mulai digunakan dalm penciptaan maupun dalam operasi sistem produksi fisik. Informasi manufaktur ini digunakan oleh eksekutif perusahaan, manajer bagian manufaktur, maupun manajer lainnya.
Penggunaan sistem informasi manufaktur pada perusahaan, antara lain:
1.      Eksekutif perusahaan
Eksekutif perusahaan menerima informasi dari subsistem output yang menjelaskan seluruh operasi perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pekerja dalam proses produksi dan hasil produksinya.
2.      Manajer bagian manufaktur
Manajer bagian manufaktur menggunakan sistem informasi ini untuk keberlangsungan proses produksi.
3.      Manajer bagian lain
Manajer bagian lain seperti manajer pemasaran dan keuangan juga menggunakan output dari sistem informasi mannufaktur ini. Pemasar merasa tertarik dengan aspek produksi seperti biaya, kualitas, dan penyediaan karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi penjualan produk.  Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan, dan subsistem produksi, karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai konstruksi atau perluasan pabrik.
Suatu hal penting yang harus diingat adalah sistem informasi manufaktur menyediakan informasi bagi para manajer di seluruh perusahaan.



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            CAD/CAM dan robotik sebagai penerapan teknologi komputer pada sistem produksi fisik. Sifat proaktif dari maKEterial requirements olanning (MRP) dan manufacturing resource planning (MRP II). Kesederhanaan relatif dari just-in-time (JIT). Sistem Informasi manufaktur sebagai kombinasi dari sistem input dan output, diitegrasikan oleh database.



DAFTAR PUSTAKA

McLeod, Raymond. Sistem Informasi Manajemen, edisi 7. Prenhallindo. Jakarta. 2001



Minggu, 10 Juni 2018

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA”


MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA”



Nama Kelompok :
1. Nanik Sugini                                  /1510210291
2. Irsha Febryana                              / 1610210345
3. Sri Rahayu                                     /1610210346
4. Anung Dwi Astiar                         /1610210348
5. Sindy Desiedera                             / 1610210427
6. Leny Diana N.E.P                           /1610210510
7. Devina Permata A                         /1610210709
8. Ceria Agus Tiana                          / 1610210797

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
(STIESIA) SURABAYA
2017/2018


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan makalah Sistem Informasi Manajemen
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen  Lydia Setyawardani, SE., M.Si., Ak yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya selaku penyusun.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Semua perusahaan besar memiliki fungsi sumber daya manusia yang menangani banyak proses khusus yang berhubungan dengan personil perusahaan. Sistem konseptual yang digunakan dalam mengelola personel disebut sistem informasi sumber daya manusia (human resource information system), atau HRIS. Selama bertahun-tahun, manajemen puncak kurang menekankan HRIS. Namun, peraturan pemerintah, yang bertujuan memastikan persamaan dalam praktek personil perusahaan, mendesak manajemen puncakk untuk memberikan perhatian yang layak pada HRIS. Menikmati status yang baru, HRIS mulai bermigrasi dari SI ke SDM, dengan memanfaatkan teknologi komputer mikro.
Database HRIS melengkapi data personil dengan data yang menjelaskan baik organisasi maupun prorangan di lingkungan perusahaan yang mempengaruhi arus personil. Walau banyak pengolahan HRIS dalam perusahaan besar telah diturunkan dari mainframe di bagian sistem informasi ke komputer mikro di bagian sumber daya manusia, sebagian besar database sumber daya manusia masih berada di dalam komputer sentral.
Enam subsistem output menelusuri arus personil melalui perusahaan. Banyak aplikasi yang berada di dalam tiap subsistem ini telah diterapkan oleh banyak perusahaan, tetapi beberapa masih dalam proses perkembangan. HRIS telah melalui jalan yang panjang melalui dekade yng lalu, dan banyak eksekutif yang sekarang memandangnya sangat berharga seperti sistem informasi fungsional lain.
1.2 Rumusan Masalah

1.      Bagaimana model sistem informasi Sumber Daya Manusia?
2.      Apa yang dimaksud dengan subsistem Intelijen Sumber daya manusia?
3.      Bagaimana manajer menggunakan Informasi Sumber daya manusia?

1.3 Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui kegiatan primer yang dilakukan oleh fungsi sumber daya manusia (SDM) dan bagaimana sistem informasi sumber daya manusia (human resource information system―HRIS) mendukung kegiatan ini.
2.      Mengetahui posisi HRIS dalam struktur organisasi perusahaan.
3.      Mengetahui cara HRIS berkembang hingga pada keadaan sekarang.
4.      Mengetahui bagaiaman lingkungan mempengaruhi sumber daya personil melalui perusahaan, dan mengerti bagaimana database lingkungan dapat memudahkan arus tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MODEL SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
       Satu hal dari sistem informasi sumber daya manusia yang membedakannya dari sistem informasi lain adalah beragamnya aplikasi yang dimungkinkan. Gambar 2.2 memberikan ide mengeni berbagai aplikasi yang mungkin. Gambar ini merupakan gambaran umum dari banayak model HRIS yang telah dikembangkan untuk menjangkau beragam aplikasi. 





       Dalam membuat model sistem informasi sumber daya manusia, kita menggunakan format umum yang sama dari subsistem input, database dan sistem output yang telah digunakan di berbagaiarea fungsional lain. Subsistem input merupakan kombinasi standar dari pengolahan data, penelitian dan intelijen. Dalam banyak perusahaan database ditempatkan pada penyimpanan komputer. Hanya 5,7% dari perusahaan HRSP melaporkan penggunaan database nonkomputer. Subsistem output mencerminkan arus sumber daya personil melalui perusahaan. Berbagai komponen input, penyimpanan dan output membentuk model HRIS.


 




Penjelasan :
Sistem informasi sumber daya manusia memperoleh data-data dari berbagai sumber. Data-data yang masuk berasal dari sumber internal (Sinformasi Akuntansi dan Subsistem Penelitian SDM) dan sumber eksternal (Subsistem Inteligen SDM). Kemudian semua data dimasukan ke dalam suatu database yang nantinya akan dikelola menjadi sebuah informasi yang lebih bermanfaat. Informasi yang telah dihasilkan kemudian dimanfaatkan oleh Subsistem Angkatan kerja, Subsistem Perekrutan, Subsistem Manajemen Angkatan Kerja, Subsistem Kompensasi, Subsistem Tunjangan, dan Subsistem Pelaporan Lingkungan untuk disalurkan atau diberikan kepada para pemakai yang membutuhkan informasi tersebut.
Dalam membuat model sistem informasi sumber daya manusia,umumnya menggunakan format yang sama dari subsistem input,database dan subsistem output yang telah digunakan berbagai area fungsional lain.Subsistem input merupakan kombinasi standar dari pengolahan data,penelitian dan intelijen.Dalam banyak perusahaan database ditempatkan pada penyimpanan komputer.Hanya 5,7% dari perusahaan HRSP melaporkan penggunaan database nonkomputer.Subsistem output mencerminkan arus sumber daya personil melalui perusahaan.Berbagai komponen input,penyimpanan dan output membentuk model HRIS.
2.1.1                    KEGIATAN UTAMA SUMBER DAYA MANUSIA
SDM mendukung area fungsional lain dengan membantu mendapatkan personil untuk melakukan tugasnya,dan menangani semua pencatatan yang berhubungan dengan pegawai dan mantan pegawai.Dalam memenuhi tanggung jawabnya,SDM melaksanakan empat kegiatan utama.
1.      Perekrutan dan Penerimaan (recruiting and hiring) : membantu membawa pegawai baru ke dalam perusahaan dengan memasang iklan lowongan kerja,memberitahukan posisi yang d minta kepada agen kerja swasta maupun pemerintah,melakukan wawancara pemilihan,dan mengurus ujian bagi pegawai.
2.      Pendidikan dan Pelatihan : selama periode kepegawaian,SDM dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
3.      Manajemen Data : SDM menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai,dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
4.      Penghentian dan Administrasi Tunjangan : selama seseorang dipekerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan-tunjangan,dan pembagian keuntungan yang semakin sulit administrasinya.Ketika pegawai berhenti kerja,SDM memproses kertas kerja yang diperlukan dan kadang melakukan wawancara keluar.Salah satu tujuan wawancara ini untuk belajar bagaimana perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pegawainya di masa datang.Setelah penghentian,SDM mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.


2.2 HUMAN RESOURCE INTELIGENCE SUBSYSTEM
       Susbsitem intelijen sumber daya manusia mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan perusahaan. Elemen lingkungan yang menyediakan data ini meliputi pemerintah, pemasok, serikat pekerja, masyarakat global, masyarakat keuangan, dan pesaing.
1.      Intelijen pemerintah. Pemerintah menyediakan data dan informasi yang membantu perusahaan mengikuti berbagai peraturan ketenagakerjaan.
2.      Intelijen pemasok. Pemasok mencakup perusahaan seprti oerusahaan asuransi, yang memberikan employee benefit, dan lembaga penempatan lulusan universitas serta agen tenaga kerja, yang berfungsi sebagai sumber pegawai baru. Pemasok ini menyediakan data dan informasi yang memungkinkan perusahaan melaksanakan fungsi perekrutan dan penerimaan.
3.      Intelijen serikat pekerja. Serikat pekerja memberikan data dan informasi yang digunakan dalam mengatur kontrak kerja antara serikat oekerja dan perusahaan.
4.      Intelijen Masyarakat Global. Masyarakat global menyediakan informasi yang menjelaskan sumber daya lokal seperti perumahan, pendidikan dan rekreasi. Informasi ini digunakan untuk merekrut pegawai dalam skala lokal, nasional dan internasional, dan untuk mengintegrasikan pegawai yang ada ke dalam komunitas lokalnya.
5.      Intelijen masyarakat Keuangan. Masyarakat keuangan memberikan data dan informasi ekonomi yang digunakan dalam perencanaan personil.
6.      Intelijen pesaing. Beberapa perusahana memandang pesaing mereka sebagai sumber pegawai yang baik, dan mengumpulkan informasi mengenai praktek personalia pesaing, dan mungkin informasi perorangan yang berpotensi untuk direkrut.
2.3 BAGAIMANA MANAJER MENGGUNAKAN HRIS
       HRIS (Human Resource Information System) serupa dengan sistem informasi keuangan dalam hal isinya yang menjadi perhatian manajer di seluruh perusahaan. Seperti halnya semua manajer berminat pada sumber daya uang mereka, manajer juga berminat pada sumber daya personil mereka.
       Tabel 2.4 mengidentifikasi para pemakai HRIS. Direktur SDM menggunakan informasi dari semua subsistem output, seperti halnya eksekutif lain. Manajer EEO/AA di dalam SDM, manajer lain di seluruh perusahaan. Manajer uit-unit di dalam SDM memiliki perhatian khusus dalam subsistem itu yang berhubungan dengan operasinya. Contohnya, manajer prencanaan SDM secara khusus tertrik pada subsistem perencanaan angkatan kerja. Dua manajer si luar akuntansi berkepentingan khusus karena dampak dari program kompensasi dan benefit pada ststus keuangan perusahaan. Manajer dari bagian gaji pada departemen akuntansi berkepentingan khusus dalam subsistem kompensasi.


Perencanaan angkatan kerja
perekrutan
manajemen angkatan kerja
kompensasi
Benefit
pelaporan lingkungan
Direktur SDM
X
X
X
X
X
X
Eksekutif lain
X
X
X
X
X
X
manajer kompensasi benefit
X
X
manajer perencanaan SDM
X
manajer hubungan pekerja
X
X
manajer EEO/AA
X
X
X
X
X
X
manajer perekrutan dan pemilihan
X
X
manajer pelatihan dan pengembangan
X
manajer akuntansi
X
X
manajer gaji
X
X
manajer lain
X
X
X
X
X
X
Tabel 2.4 Pemakai Sistem Informasi Sumber Daya Manusia


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
       Fungsi SDM memiliki empat kegiatan utama―perekrutan dan penerimaan, pendidikan dan pelatihan, pengelolaan data yang berhubungan dengan pegawai, serta penghentian dan administrasi benefit. Sistem konseptual yang membantu manajer perusahaan mengelola sumber daya personil dalah HRIS. Beberapa perusahaan tidak memiliki HRIS berbasis komputer, tapi perusahaan yang memiliki HRIS biasanya menempatkannya dalam SDM . di beberapa SDM, HRIS biasanya melapor kepada direktur SDM. Personil dalam HRIS meliputi para manajer dan segala jenis spesialis informasi.
       Dari enam subsistem output, kompensasi paling luas diterapkan, dengan 88% perusahaa HRSP melaporkan penggunaanya. Subsistem manajemen angkatan kerja paling sedikit digunakan, dengan 65% penggunaan. Pelaporan lingkungan dan subsistem benefit juga sering dipakai, dengan 85% penggunaan.



DAFTAR PUSTAKA

McLeod, Raymond. Sistem Informasi Manajemen, edisi 7. Prenhallindo. Jakarta. 2001




PROMOSI PRODUK MAKANAN

PRODUK MAKANAN LAZIZAA       Bisnis waralaba fried chicken sekarang mulai digandrungi oleh sebagian pengusaha. Semua bisa menjadi mitrany...